Sabtu, 18 Juni 2016

10 Tanda-tanda Kiamat yang Sudah Terjadi di Dunia

Manusia merupakan makhluk yang memiliki daya imajinasi tinggi. Hal tersebut lantas memancing munculnya banyak teori dan dugaan mengenai bagaimana bumi dan kehidupan manusia bakal berakhir nanti. Tak terhitung lagi berapa banyaknya kemungkinan skenario yang ditelurkan, terkait bagaimana kiamat bisa terjadi.

Terlepas dari kepercayaan atau filosofi tertentu, bumi kita memang memiliki masa hidup tertentu yang suatu saat nanti pasti akan hancur, jika matahari berukuran semakin besar dan membuat seluruh planet terbakar. Untungnya, kita masih punya jutaan atau bahkan trilyunan tahun untuk memecahkan masalah tersebut.

Meskipun waktu yang kita punya masih banyak, tetapi sebagai manusia kita juga harus memiliki persiapan mengingat masih adanya ancaman lain yang juga bisa menimbulkan dampak buruk bagi kelangsungan bumi kita ini. Berikut 10 tanda-tanda kiamat yang sudah mulai terjadi di dunia saat ini.


1. Runtuhnya sistem kehidupan

Kehidupan manusia ditopang oleh berbagai macam sistem yang membuat semua menjadi lebih mudah, beberapa di antaranya mungkin tidak disadari keberadaannya. Sebagai hasilnya, jika salah satu dari sistem tersebut: ekologi, politik, atau bahkan tatanan kehidupan berkeluarga, mengalami masalah akan berpotensi terjadi kolaps.
Keberlangsungan semua sistem tersebut tergantung pada keseimbangan, yang jika dihilangkan bisa memunculkan kekacauan di alam kehidupan manusia. Bukan tidak mungkin hal tersebut memiliki potensi membuat bumi mengalami kiamat.

2. Letusan gunung berapi super

Di awal periode pembentukan bumi, aktivitas seismik yang terjadi secara konsisten membuat beberapa bagian tanah lebih mencuat ke permukaan. Hal tersebut yang lantas menjadi awal terbentuknya pegunungan.
Bukti dari proses tersebut bisa dilihat di zaman sekarang ini, dengan adanya berbagai macam gunung berapi dan aktivitas seismik yang berlangsung di bawah perut bumi, melibatkan aliran lava dan tumbukan antar lempeng bebatuan.
Para peneliti lantas percaya bahwa letusan gunung berapi super, dengan dampak yang begitu masif, bisa menjadi pertanda dari akhir dunia. Bahkan diyakini akan ada gunung yang bisa meletus dan memberikan dampak hingga jangkauan 1.000 meter persegi. Hal tersebut tidak hanya akan merusak segala yang ada di permukaan, tapi juga menimbulkan cukup debu untuk menghalangi pancaran sinar matahari.

3. Pandemi global

Salah satu penyebab potensial kiamat yang paling sulit diprediksi adalah pandemi global, yang tidak bisa dihentikan dengan sistem pengobatan modern.
Pandemi telah terbukti berfungsi sebagai salah satu alat pengontrol populasi sepanjang sejarah manusia. Sempat muncul wabah penyakit pes, yang bertanggung jawab atas berkurangnya populasi penduduk bumi hingga sepertiganya, dan flu Spanyol, yang menjangkiti lebih dari 500 juta orang dan membunuh 10 hingga 20 persen di antaranya.
Penyakit yang mungkin berkembang menjadi pandemi global antara lain ebola, AIDS, H1N1, dan penyakit berbahaya lain yang bisa menyebar lewat udara dan sulit ditangkal oleh pengobatan medis.

4. Asteroid

NASA mencatat ada lebih dari 1.400 asteroid terbang di sistem tata surya dan bisa mengakibatkan dampak yang luar biasa negatif, lantaran kedekatan mereka dengan bumi ketimbang sistem tata surya lainnya. Pernyataan lain bahkan mengklaim masih ada lebih banyak lagi asteroid berukuran raksasa yang bisa menghempaskan bumi, namun masih belum diketahui keberadaanya hingga saat ini.
Sama seperti skenario gunung berapi super, atmosfer bumi akan tertutup oleh debu dan menghalangi sinar matahari masuk, sehingga memungkinkan adanya asteroid super besar yang nyasar dan menghantam planet kita.

5. Perang Nuklir

Terlepas dari cukup banyaknya perjanjian damai mengenai nuklir, guna mengurangi jumlah bom atau bentuk senjata lain yang dimiliki pihak militer, disebutkan bahwa hingga saat ini terdapat tak kurang dari 20.500 senjata nuklir tersebar di seluruh dunia.

Secara rata-rata, setiap senjata tersebut memiliki daya ledak sebanyak 33.500 kiloton, lebih dari cukup untuk menghancurkan permukaan planet bumi. Andai terjadi perang nuklir antar negara, bisa dipastikan bumi akan mengalami kehancuran. Debu yang muncul akibat ledakan bisa merusak atmosfer dan menghalangi sinar matahari musuk. Ditambah lagi akan ada dampak radiasi yang dialami oleh para korban.

6. Rekayasa genetik

Perkembangan luar biasa dari teknologi masa depan yang menjanjikan kehidupan lebih baik bagi umat manusia, mungkin justru bisa berbalik menjadi senjata yang merugikan diri kita sendiri. Terkait rekayasa genetik, sebuah kesalahan sederhana atau seorang ilmuwan gila bisa saja menciptakan sebuah organisme, yang bisa jadi lebih berbahaya dari pandemi yang muncul secara alami.




7. Perubahan cuaca ekstrim

Bumi saat ini tengah mengalami temperatur global tertinggi sepanjang sejarah, beberapa kali gangguan cuaca ekstrem, melelehnya puncak es, dan meningkatnya permukaan air laut. Namun demikian, tak sedikit pihak yang percaya bahwa perubahan cuaca ekstrem hanya merupakan bagian dari sebuah fase dan alam akan menciptakan keseimbangan dengan sendirinya.


Semua gejala perubahan cuaca ekstrem di atas memang amat menakutkan dan mungkin sudah memakan korban, namun mungkin kemungkinan terburuk baru akan terjadi jika temperatur global meningkat hingga 7 derajat Celcius. Sekitar setengah populasi bumi akan mengalami kondisi yang membuat manusia mustahil untuk menurunkan suhu tubuh hanya dengan sekedar berkeringat di musim panas, membuat kawasan timur Amerika Serikat, sebagian China, dan India benar-benar tidak bisa ditinggali.

8. Teknologi nano

Teknologi nano merupakan salah satu inovasi fantastis umat manusia, yang bisa menjadi juru selamat sekaligus malaikat maut. Kemampuan untuk mengontrol mesin dalam ukuran super kecil, yang sanggup mengubah hal-hal tak terlihat di level sel dan molekul, mungkin akan memberikan pencerahan dalam metode pengobatan penyakit berbahaya seperti kanker.
Teknologi yang sama juga bisa menciptakan teknologi turunan, yang mungkin sanggup menghilangkan polusi dan racun dari lingkungan, bahkan membuat pertanian menjadi proses yang lebih mudah dan murah. Namun demikian, teknologi nano juga bisa menjadi senjata tak terhentikan yang bisa merusak berbagai faktor vital di kehidupan manusia.

9. Fermi Paradox

Pernahkah kau memperhatikan bahwa sepertinya tidak ada kehidupan di tempat lain, kecuali planet kita sendiri?
Para peneliti menyebutnya sebagai Fermi Paradox. Mengapa ada banyak laporan mengenai penampakan makhluk asing atau bahkan transmisi misterius yang ditujukan ke bumi?
Salah satu penjelasan terkait pertanyaan tersebut adalah bahwa definisi kita mengenai kehidupan atau mahkluk cerdas hanya terbatas pada apa yang kita rasakan di bumi. Seluruh sistem jagat raya bisa jadi merupakan bentuk kehidupan yang cerdas, dan kita hanya terlalu arogan dan berpikiran sempit untuk mengerti pesan yang disampaikan.
Fermi Paradox merupakan pertanyaan filosofis yang diajukan pada peneliti umat manusia, dengan harapan mereka tergugah untuk terus mencari dan menemukan sebab-sebab yang bisa mengakibatkan terjadinya kiamat.

10. Robot pembunuh

Menurut para peneliti, hal yang paling mungkin menyebabkan kiamat adalah umat manusia menciptakan kemudian kehilangan kontrol, dari sebuah kecerdasan buatan. Para peneliti AI (artificial intelligence / kecerdasan buatan) menggunakan kecerdasan manusia sebagai dasar sekaligus ukuran. Oleh karena itu, ada kemungkinan kita bisa menciptakan teknologi yang sama cerdasnya dengan diri kita sendiri.
AI pada dasarnya dibentuk untuk membantu manusia dan mencegah mereka melakukan kesalahan. Namun tetap saja ada kemungkinan kecerdasan yang diciptakan menjadi bentuk kehidupan yang lebih superior dan mengancam eksistensi manusia seperti dalam film Avenger Age Of Ultron.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar